• Breaking News

    Mahasiswa Fakultas Pertanian UGL, Mengunjungi Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL) | UGL Kutacane

     

    Gambar : Mahasiswa Eksekutif Fakultas Pertanian Universitas Gunung Leuser (UGL) Kutacane

    Mahasiswa Fakultas Pertanian UGL meninjau lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Desa Lawe Lubang Kecamatan Lawe Alas Kabupaten Aceh Tenggara ( 07/11/2020)

    Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari apa yang selama ini di dapatkan oleh mahasiswa di bangku kuliah, di lahan yang seluas 20 Ribu Meter persegi ini nantinya akan di tanami padi ( Oriza Satyva).

    Selain itu dekan Fakultas Pertanian Buk Husainah Yusuf turut meninjau lokasi dan memberikan berbagai masukan kepada mahasiswa, mulai dari cara mengelola lahan, pemilihan benih yang cocok, pupuk yang tepat, Insektisida maupun pestisida.

    Gambar : Peninjauan Lokasi PKL Oleh Mahasiswa Universitas Gunung Leuser (UGL) Kutacane (07/11/2020)

    Sebelum memutuskan untuk menanam padi di lokasi ini, mahasiswa Eksekutif Fakultas Pertanian UGL melihat langsung lahan yang akan menjadi pengaplikasian Ilmu teori yang telah mereka dapatkan, selain survey lokasi rombongan juga sempat berbincang-bincang dengan para petani yang paham dengan keadaan lahan disini, aneka pertimbangan-pun membuat keputusan kami meruncing pada sebuah kesepakatan bahwa yang paling cocok dengan lahan ini adalah Padi.

    Disamping itu Mahasiswa Eksekutif yang berasal dari aparatur perangkat kute, akan menemukan berbagai hal terutama seleksi lahan dan penentuan komoditi yang cocok, Proses pengerjaaan dan proses panen tapi yang tidak kalah penting adalah bagaimana bekerja sama dalam sebuah tim yang solid.

    "Kita berharap ilmu yang akan kita dapatkan dari kampus nanti bisa menjadi awal perubahan pola pertanian di masyarakat dimana kita tinggal, dan lahan tersedia dapat semaksimal mungkin di manfaatkan untuk kesejahteraan masyakat" tutur Kandi irawan saat di Hubungi Via WhatsApp.

    "Selama ini kita melihat masyarakat menguasai lebih dari 1 Hektar per KK, di daerah desa namun kehidupan mereka masih dalam kategori kurang, sementara kalau kita melihat di kabupaten Karo khususnya daerah Berastagi, dengan lahan 20x20 meter di samping rumah mereka sanggup membiayai kehidupan mereka sehari-hari dan 1 anak kuliah di daerah lain, tentu bedanya dengan kita adalah karena mereka menggunakan pola pertanian yang modern sehingga 20x20 meter saja sama hasil dengan 1 Hektar tanah kita yang kita kelola dengan cara tradisional" tambahnya.

    No comments

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728